Hai, pemuda seberapa jauh kau ingin tahu tentang aku?
Aku yang hanya bunga biasa ini,
Apakah pantas bercerita panjang lebar bagaikan kau punya banyak waktu untuk mendengarkan omong kosong ku?
Tak berani aku mengawali cerita dengan kisah-kisah luar biasa,
Karena sejatinya tak ada yang bisa aku sombongkan,
Tak ada kisah-kisah heroik dalam kehidupanku.
Si Bunga Merah Jambu
Labels: MySelfPost 0 comments
Disela-sela
kesibukan ku menulis tesis, lama kutunggu kabar dari si bunga di tepi jalan
itu. Kunanti, namun tak sepenuhnya ia mau muncul untuk membagi kabarnya padaku.
Hingga tiba malam purnama kemarin (21 Mei 2016), dia menyapaku dengan lembut, “hai,
perempuan pembaca”. Lama kami merindukan sebuah momen seperti ini, cahaya
rembulan yang sedikit malu tertutup awan menemani kebersamaan kami untuk
membagi kisah kelanjutan si bunga di tepi jalan dan pemuda pekebun bunga. Tanpa
kutanya, rupanya si bunga paham betul bagaimana rasa penasaranku terhadap
kondisi dirinya, si pemuda, dan taman itu. Dengan senang hati si bunga mau
membagi ceritanya padaku, dan bulan pun tak ingin ketinggalan.. menyimak dari
balik awan.
Subscribe to:
Posts (Atom)